Walimatul 'Ursy yang lebih kita kenal dengan walimah atau pesta nikah, sejatinya mudah. Namun karena ketidaktahuan masyarakat terhadap syari'at, maka walimah menjadi lebih susah dan berat. Pengalaman tetangga berikut menjadi contoh nyata. Sebut saja Pak Atma (47 tahun), walau anaknya tidak menuntut macam-macam saat berniat walimahan, tapi dia berusaha sekuat tenaga agar pernikahan anaknya nampak wah dan meriah. Maka berbagai langkah ditempuh. Dari mulai menjual perhiasan dan tanah hingga pinjam uang kepada tetangga dan kerabat, bahkan pinjam ke bank karena persediaan uang dirasa belum cukup. Bahkan ada yang lebih seru. Karena pernikahan terakhir dan yang menikah adalah anak perempuan bungsu, maka walimahan dilaksanakan habis-habisan. Undangan yang disebar jumlahnya beribu-ribu, waktu walimahan pun hampir seminggu. Pertanyaannya, benarkah Islam mengajarkan seperti itu? Bukankah Islam tidak pernah membebani ummat melebihi kemampuannya? Bagaimana sebenarnya Islam mengatur pela...
Menulis, Berkreasi, Berprestasi