Langsung ke konten utama

Saling Berwasiat


Sudah menjadi ketentuan Allah, waktu terus berlalu. Roda zaman senantiasa berputar. Sang waktu, tanpa bisa ditawar-tawar, akan terus menggerus dunia dan isinya.
Dalam surat Al 'Ashr (103):1, Allah bersumpah dengan Al Ashr yang berarti masa, yakni tempat (ruang) berlangsungnya segala kejadian. Termasuk di dalamnya kejadian yang baik maupun yang buruk.
Syaikh Utsaimin rakhimahullahu menjelaskan, Allah bersumpah dengan waktu bahwa setiap manusia akan merugi kecuali mereka yang memiliki empat hal yaitu iman, amal shaleh, saling berwasiat dalam kebenaran, dan saling berwasiat dalam kesabaran.
Bagaimanapun melimpah ruahnya harta seseorang, seberapapun kuat dan berpengaruhnya seseorang, atau betapapun terkenal dan karismatiknya seseorang, tanpa keempat hal di atas, mereka tetap berada dalam kerugian.
Lebih lanjut dijelaskan, iman yang dimaksud yaitu iman yang meliputi setiap hal yang mendekatkan diri kepada Allah berupa keyakinan yang benar dan ilmu yang bermanfaat.
Amal saleh yang dimaksud yaitu amalan yang meliputi setiap perkataan dan perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah yang dilandasi keikhlasan karena Allah semata dan mengikuti petunjuk Rasulullah Muhamad salalahu alaihi wasalam.
Saling berwasiat dalam kebenaran yaitu saling berwasiat untuk mengerjakan kebaikan dan menganjurkannya. Adapun saling berwasiat dalam kesabaran yaitu hendaknya satu sama lain saling mewasiatkan kesabaran dalam mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan apa yang diharamkan serta dalam menanggung takdir (ketentuan-ketentuan) Allah.
Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi salah satu bentuk dari upaya saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran di antara penulis dan pembaca yang akan bermanfaat di hari perhitungan kelak, hari ketika tidak bermanfaat lagi harta dan anak-anak. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tahta atau Takhta?

Harta, tahta, dan wanita. Tiga kata ini sering kita dengar atau kita baca terkait dengan tiga jenis godaan bagi manusia di dunia. Namun sekarang kita tidak akan membahas esensi materi tiga kata tersebut. Fokus kita tertuju kepada bentuk kata tahta. Apakah penggunaan kata tahta sudah benar? Apakah ada bentuk kata lain yang digunakan masyarakat pengguna bahasa? Kata tahta ternyata bersaing dengan kata takhta . Hasil pengecekan penulis dalam mesin pencari kata daring, ditemukan kata tahta dan takhta. Berikut kutipannya. (1) Upacara Naik Tahta Kaisar Naruhito Dilaksanakan Pagi Ini (https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190501080200-113-391032/upacara-naik-tahta-kaisar-naruhito-dilaksanakan-pagi-ini) (2) Kilas Balik Pergantian Tahta pada Masa Kerajaan di Indonesia (https://www.kompasiana.com/tomidwikinugraha7577/5c619ab6677ffb39292d44e3/kilas-balik-pergantian-tahta-pada-masa-kerajaan-di-indonesia) (3) Takhta (https://id.wikipedia.org/wiki/Takhta) Lalu bentuk kata mana yang dibakuka...

GAYA HIDUPMU, UKIRAN KEHIDUPANMU!

Reporter: Abimanyu Caesar p IX-A Dunia ini telah melewati banyak masa, dan kehidupan di dunia ini telah ada sejak lama dari zaman ke zaman. Inilah siklus kehidupan, revolusi kehidupan. Ketentraman dan kedamaian tertanam pada zaman dimana kita berpijak saat ini. Sore hari yang begitu berwarna, tak lama mentari selesai dari penyinarannya. Dan pada saat ini, Tanggal 01-10-2024, sangat prihatin kondisi dunia keremajaan di dunia kita, dunia yang penuh kehijauan dan keindahan. Pengaruh media sosial sangat memengaruhi banyak orang terutama, PARA REMAJA. Benih kesuksesan, benih masa depan, yang seharusnya disiram dengan pupuk yang baik, seakan tersiram dengan pupuk KEHANCURAN!, mereka amatlah tercemar seperti yang kedua mata kita lihat, mereka BERPACARAN, MINUM MINUMAN TAK HALAL, GAME ONLINE YANG SELALU 24 JAM BERADA DI TANGAN MEREKA. Gaya hidupmu adalah ukiran kehidupanmu, apabila kamu mengukir Kehidupanmu dengan baik…. Maka baik pula skenario hidup yang kamu tuliskan...

STS PONPES IBNU TAIMIYAH

Reporter:Ibrahim harahap Pada tanggal 21 September 2024 bertepatan hari Kamis,Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah mengadakan ujian yang disebut “STS” (Sumatif Tengah Semester).Hal ini lumayan berbeda dibandingkan tahun pelajaran sebelumnya,yakni ujian dengan system Formatif/penilaian harian. “Antum harus siapkan dengan matang pada ujian kali ini .Ustad menegaskan,bahwasannya mencontek adalah perbuatan haram.Oleh karena itu ustad sangat menegaskan para santri dilarang keras mencontek.” Jelas ustad Taufiq saat menasehati santrinya di jam KBM.Walaupun demikian,ada yang mencoba untuk mengindahkan nasehat tersebut diantara mereka.Ada juga segelintir “Oknum” yang melasanakan ujian dengan cara yang curang. Pada malam ujian,santri “dipaksa” untuk belajar mandiri di masjid dengan waktu yang relative lama,yaitu dari ba’da isya hingga pukul Sembilan malam.Sebagian santri ada yang geram karena ia mengira “paksaan belajar mala...