Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

membawahi atau membawahkan?

Cermatilah dua contoh kalimat berikut; a)Kepala sekolah itu membawahi tiga orang wakil kepala sekolah b)Kepala sekolah itu membawahkan tiga orang wakil kepala sekolah Menurut hemat Anda, dari dua kalimat di atas (a) dan (b), kalimat manakah yang lebih tepat? Ya, selamat, Anda benar jika Anda memilih contoh kalimat terakhir (b). Mengapa demikian? ikuti penjelasan berikut ini. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa edisi keempat menjelaskan bahwa kata bentukan membawahi bermakna menempatkan diri di bawah perintah seseorang. Sedangkan kata bentukan membawahkan bermakna menempatkan (sesuatu) di bawah; memegang pimpnan; mengepalai. Berdasarkan penjelasan makna membawahi dan membawahkan di atas, jelas betul bagi kita bahwa, kalimat Kepala sekolah itu membawahkan tiga orang wakil kepala sekolah adalah kalimat yang lebih tepat. Kita tahu kedudukan kepala sekolah di atas wakil kepala sekolah sehingga makna yang ada dalam kalimat tersebut kepala sekolah menempatkan wakil...

Saling Berwasiat

Sudah menjadi ketentuan Allah, waktu terus berlalu. Roda zaman senantiasa berputar. Sang waktu, tanpa bisa ditawar-tawar, akan terus menggerus dunia dan isinya. Dalam surat Al 'Ashr (103):1, Allah bersumpah dengan Al Ashr yang berarti masa, yakni tempat (ruang) berlangsungnya segala kejadian. Termasuk di dalamnya kejadian yang baik maupun yang buruk. Syaikh Utsaimin rakhimahullahu menjelaskan, Allah bersumpah dengan waktu bahwa setiap manusia akan merugi kecuali mereka yang memiliki empat hal yaitu iman, amal shaleh, saling berwasiat dalam kebenaran, dan saling berwasiat dalam kesabaran. Bagaimanapun melimpah ruahnya harta seseorang, seberapapun kuat dan berpengaruhnya seseorang, atau betapapun terkenal dan karismatiknya seseorang, tanpa keempat hal di atas, mereka tetap berada dalam kerugian. Lebih lanjut dijelaskan, iman yang dimaksud yaitu iman yang meliputi setiap hal yang mendekatkan diri kepada Allah berupa keyakinan yang benar dan ilmu yang bermanfaat. Amal saleh y...

Sontek VS Contek

Apa kata dasar (lema) yang merujuk kepada makna kecurangan yang dilakukan seseorang saat ujian; menjiplak? Contek atau Sontek ? Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Kemendiknas menunjukkan lema yang baku adalah sontek , bukan contek . Berikut adalah penjelasan KBBI Edisi Keempat. 1 Son.tek v menyontek; me.nyontek v (menggocoh (dgn sentuhan ringan); mencungkil (bola dsb) dengan ujung kaki: untunglah penjaga gawang itu dapat menyontek bola sehingga gawangnya selamat . 2 Son.tek v menyontek; me.nyontek v mengutip (tulisan dsb) sebagaimana aslinya; menjiplak: krn malas belajar, setiap ujian ia selalu menyontek . son.tek.an n hasil menyontek; bahan (tulisan) yg disontek Nah, dari penjelasan KBBI tersebut, jelaslah bagi kita, lema sontek ternyata memiliki dua makna yakni menggocoh atau mencungkil (seperti bola) dan makna menjiplak. Selama ini banyak terjadi kesalahan pemakaian kata yang merujuk kepada makna menjiplak yaitu memakai kat...

Tepercaya VS Terpercaya

“Produk kami sudah terpercaya sejak tahun 1960-an”, demikian bunyi sebuah iklan. Sementara itu sebuah surat kabar harian dalam salah satu edisinya menulis artikel dengan judul “Al Fulan yang tidak tepercaya lagi”. Lho , kok ada yang menulis ter percaya dan ada yang menulis te percaya, mana yang benar? Nah, sebelum kita menentukan mana yang benar dan mana yang salah, simak penjelasan berikut. Tarigan (2009) menjelaskan bahwa dalam kaidah morfofonemik {ter-}, morfem ter- berubah menjadi te- apabila diikuti oleh dasar kata yang berfonem awal /r/ atau diikuti dasar kata yang suku pertamanya berakhir dengan /er/. Contoh: (1) ter- + rasa --> terasa (2) ter- + rekam --> terekam (3) ter- + pergok --> tepergok (4) ter- + percik --> tepercik Dalam contoh (1) dan (2) di atas, karena bergabung dengan kata dasar rasa dan rekam, dua kata dasar yang berfonem awal /r/, ter- berubah menjadi te-. Jadi hasilnya terasa dan terekam, bukan terrasa dan terrekam. Dalam contoh (3) dan (4) pun...

Setiap Manusia Terikat dengan Apa yang Dikerjakannya

"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS At-Tur 52:21) " And those who believe and whose offspring follow them in Faith, to them shall We join their offspring, and We shall not decrease the reward of their deeds in anything. Every person is a pledge for that which he has earned. (QS At-Tur 52:21)

Santri atau Santeri

Pertanyaan di atas sama dengan pertanyaan-pertanyaan berikut; PUTRA – PUTRI atau PUTERA – PUTERI? ISTRI atau ISTERI? SASTRA atau SASTERA? J.S. Badudu, dalam bukunya, Inilah Bahasa Indonesia yang Benar, jilid ke-III menyebutkan, berdasarkan EYD, kata asing yang asalnya bergugus konsonan seperti istri, putra, putri, sastra, pabrik, gugus konsonannya tak usah disisipi dengan e. istri tidak dijadikan isteri, atau sastra tidak dijadikan sastera. Adapun kata bergugus konsonan dari bahasa daerah atau yang serumpun dan gugus konsonannya ada pada suku kata pertama, maka gugus konsonan itu dipisahkan dengan e. Contoh trampil menjadi terampil, trap menjadi terap. Bila gugus konsonan berada di tengah suku kata, biarkan saja. Contohnya gembleng dan gembrot. Gugus konsonan pada kata istri, putra, putri, sastra, terdapat pada tengah kata sehingga tidak menimbulkan kesukaran dalam membentuk kata-kata itu dengan imbuhan. Yang bergugus konsonan pada suku awal kata saja tidak disisipkan e pada gugu...

Tiga Kondisi Penguji

Berkata para ulama, ada tiga sifat manusia yang tidak diketahui benar atau tidaknya kecuali dalam tiga keadaan. 1.Seseorang tidak diketahui dermawan atau bukan kecuali dalam keadaan sulit. Dermawan sejati tetap akan memberi saat kondisi morat-marit. Ia tetap bederma walau dalam keadaan susah. 2.Seseorang tidak diketahui pemberani atau bukan kecuali dalam peperangan. Pemberani akan tampil tanpa banyak basa-basi ketika berada dalam kancah pertempuran. 3.Seseorang tidak diketahui bersifat lembut, tidak tergesa-gesa, dan bijaksana ( hilm ) atau tidak kecuali saat dia marah. Orang yang bersifat hilm akan mampu menahan marahnya. Ia tidak akan mudah terpancing emosi ketika orang lain mencak-mencak, menghina, atau mencaci-maki. Sifat hilm tidak identik dengan ketidakberdayaan atau dalam posisi lemah. Pemilik sifat hilm mempunyai kemampuan untuk membalas dan melibas musuhnya. Tapi ia mampu mengendalikan diri dan membaca keadaan, apa manfaat yang akan dipetik jika ia balik membalas.

Cerdas

Cerdas, pengertiannya tidak bisa direduksi menjadi kemampuan mengatur hidup atau memiliki kreativitas dalam menghadapi masalah. Cerdas juga tidak bisa diwakilkan kepada sosok manusia yang bersorot mata tajam, cergas, berkaca mata, serta sering mengeluarkan ide dan gagasan saat berdiskusi. Lebih dari itu, cerdas memiliki kemampuan menerawang masa depan, tidak hanya di dunia. Pandangannya menembus alam akhirat. Al Qur'an menyebutkan salah satu karakteristik orang berakal yaitu orang yang selalu mengingat Allah dalam segala keadaan. " (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS.3:191) Di dunia ini, kegiatan manusia hanya terdiri dari tiga kemungkinan yaitu berdiri, duduk, atau berbaring. Maka orang yang selalu mengingat...

Seberapa Sempurna Diri Anda?

Apakah ada orang yang akan menjawab “Ya, saya sudah menjadi manusia sempurna” tatkala ia ditanya “Sudahkah Anda merasa menjadi orang yang sempurna?”. Saya yakin, dalam dataran lisan, jarang orang yang berani menjawab demikian. Tapi saya juga yakin, dalam dataran perbuatan, justru kebanyakan orang menunjukkan jawaban seperti di atas. Cukup mudah mencari contoh. Ambil penulis sebagai misal. Belum lama saya tahu bahwa doa sahih sebelum makan adalah bismillah bukan Allahumma baariklana, fiima razaktana wakina azaabannar. Saya juga baru tahu ketika turun hujan maka disunnahkan membaca doa Shoyyiban naafian , atau Allahumma shoyyiban naafian. Contoh di atas menunjukkan betapa minimnya ilmu agama penulis. Saya juga menyadari hal tersebut. Sampai titik ini, saya mengakui ilmu agama yang dimiliki kurang. Tapi, dalam tingkat perbuatan ternyata saya menunjukkan sikap saya adalah orang yang sudah sempurna dalam bidang agama. Pasalnya, saya jarang membaca buku-buku keagamaan yang ilmiah, yang ...

Agar Walimah Menjadi Berkah

Walimatul 'Ursy yang lebih kita kenal dengan walimah atau pesta nikah, sejatinya mudah. Namun karena ketidaktahuan masyarakat terhadap syari'at, maka walimah menjadi lebih susah dan berat. Pengalaman tetangga berikut menjadi contoh nyata. Sebut saja Pak Atma (47 tahun), walau anaknya tidak menuntut macam-macam saat berniat walimahan, tapi dia berusaha sekuat tenaga agar pernikahan anaknya nampak wah dan meriah. Maka berbagai langkah ditempuh. Dari mulai menjual perhiasan dan tanah hingga pinjam uang kepada tetangga dan kerabat, bahkan pinjam ke bank karena persediaan uang dirasa belum cukup. Bahkan ada yang lebih seru. Karena pernikahan terakhir dan yang menikah adalah anak perempuan bungsu, maka walimahan dilaksanakan habis-habisan. Undangan yang disebar jumlahnya beribu-ribu, waktu walimahan pun hampir seminggu. Pertanyaannya, benarkah Islam mengajarkan seperti itu? Bukankah Islam tidak pernah membebani ummat melebihi kemampuannya? Bagaimana sebenarnya Islam mengatur pela...

Antara Nikah dan Maisyah (Penghasilan)

Antara Nikah dan Maisyah Fenomena yang wajar menurutku, ketika mau menikah, calon istri dan calon mertua bertanya tentang maisyah (penghasilan). Tentu, calon mertua tidak rela kelak anaknya menderita kelaparan atau telantar begitu saja. Aku mengalami sendiri, pertama kali mendatangi rumah calon istri, salah satu pertanyaan calon bapak mertua adalah "Kerja di mana Adik?". Bingung juga saat itu. Menjawab pengangguran, rasanya kurang sopan. Mengarang cerita, mengatakan sudah bekerja, hati ini tidak berani karena sudah keluar dari tempat bekerja. "Maaf Pak, memang sekarang saya tidak punya pekerjaan tetap. Saya baru keluar dari pekerjaan akhir bulan lalu. Insya Allah dalam waktu dekat ada pekerjaan tetap. Mudah-mudahan" akhirnya aku beretorika. Alhamdulillah, calon bapak mertua nampaknya tidak mempersoalkan jawabanku. Setidaknya dia tidak terus membahas tentang pekerjaan. Pertanyaan beralih kepada hal lainnya. Tapi rupanya persoalan belum tuntas. Kakak tertua calo...

Menjaga Kehormatan

Melihat calon penumpang kereta berjubel, aku terburu-buru menuju gerbang stasiun kereta Beos. Kuarahkan kaki ini menuju loket pembelian tiket kereta Jakarta-Bogor. Seperti biasanya, sore itu calon penumpang dari berbagai kalangan berderet, antri membeli tiket kereta. Di deretan depan, seorang ibu nampak lelah menggendong anaknya. Di belakangnya dua remaja yang berkostum stelan kaos dan jeans asyik mengobrol. Tidak jauh dari depanku seorang pria dewasa mengamati terus monitor yang baru dibelinya. Sementara persis di dekat loket penjualan tiket, ibu-ibu dan anak-anak pengemis setia menunggu pemberian recehan sisa kembalian para penumpang. Tiba-tiba aku dikagetkan suara seorang bapak dari samping. "Maaf Dik, bisa nitip beli karcis. Barang bawaan saya berat!". Aku menoleh, sesosok tubuh kurus dengan sorot mata tajam menatapku. Pundaknya memanggul beban karung besar yang menyebabkan badannya agak bungkuk dan pandangannya tidak bisa lurus ke depan. Pandanganku bergerak ke bawah...

Tamu Tak Diundang

Awalnya ia hanya sebuah kotak yang tidak bisa berbuat apa-apa. Saat ratusan program siaran dibenamkan, kotak tersebut menjelma sebuah kotak ajaib berdaya sihir kuat di tengah-tengah kita. Benar, kotak ajaib tersebut adalah pesawat televisi yang mungkin saat ini terdapat pula di rumah atau di kamar-kamar Anda. Model dan jenis benda yang mampu membius pemirsanya ini sangat banyak. Ukurannya mulai dari super gede seperti home theatre hingga supermini yang hanya beberapa inchi. Modelnya dari yang sederhana hingga mutakhir, dari yang hitam putih dan layar biasa hingga berwarna dan layar datar. Ada banyak alasan kenapa orang merasa perlu menonton televisi. Agar bisa mengikuti info terkini, melek politik, atau melek budaya merupakan beberapa contohnya. Ada banyak alasan juga kenapa orang merasa tidak perlu menonton televise, bahkan menjauhinya. Mayoritas program yang disuguhkan bersifat tidak mendidik merupakan alasan utama bagi kelompok yang menjauhi televisi. Teman saya, sesama guru m...